Ilalang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Liliopsida
Ordo:
Poales
Famili:
Poaceae
Genus:
Imperata
Spesies:
I. cylindrica
Nama binomial
Imperata cylindrica
(L.) Beauv.
Untuk kota di India, lihat
Alang.
Alang-alang atau ilalang ialah
sejenis rumput berdaun tajam,
yang kerap menjadi gulma di
lahan pertanian. Rumput ini
juga dikenal dengan nama-
nama daerah seperti alalang,
halalang ( Min.), lalang (Mly.,
Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.)
, jih (Gayo), re (Sas.,
Sumbawa), rii, kii, ki (Flores),
rie (Tanimbar), reya (Sulsel),
eri, weri, weli (Ambon dan
Seram), kusu-kusu (Menado,
Ternate dan Tidore), nguusu
(Halmahera), wusu, wutsu
(Sumba) dan lain-lain.
Nama ilmiahnya adalah
Imperata cylindrica, dan
ditempatkan dalam anak suku
Panicoideae. Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai
bladygrass, cogongrass,
speargrass, silver-spike atau
secara umum disebut satintail,
mengacu pada malai bunganya
yang berambut putih halus.
Orang Belanda menamainya
snijgras, karena sisi daunnya
yang tajam melukai.
Pemerian botanis
Rumput menahun dengan
tunas panjang dan bersisik,
merayap di bawah tanah.
Ujung (pucuk) tunas yang
muncul di tanah runcing tajam,
serupa ranjau duri. Batang
pendek, menjulang naik ke
atas tanah dan berbunga,
sebagian kerapkali (merah)
keunguan, kerapkali dengan
karangan rambut di bawah
buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di
tempat-tempat lain mungkin
lebih.
Helaian daun berbentuk garis
(pita panjang) lanset berujung
runcing, dengan pangkal yang
menyempit dan berbentuk
talang, panjang 12-80 cm,
bertepi sangat kasar dan
bergerigi tajam, berambut
panjang di pangkalnya, dengan
tulang daun yang lebar dan
pucat di tengahnya. Karangan
bunga dalam malai, 6-28 cm
panjangnya, dengan anak bulir
berambut panjang (putih) lk. 1
cm, sebagai alat melayang
bulir buah bila masak.
Ekologi dan
penyebaran
Dengan ujung daun keunguan
Alang-alang dapat berbiak
dengan cepat, dengan benih-
benihnya yang tersebar cepat
bersama angin, atau melalui
rimpangnya yang lekas
menembus tanah yang
gembur. Berlawanan dengan
anggapan umum, alang-alang
tidak suka tumbuh di tanah
yang miskin, gersang atau
berbatu-batu. Rumput ini
senang dengan tanah-tanah
yang cukup subur, banyak
disinari matahari sampai agak
teduh, dengan kondisi lembab
atau kering. Di tanah-tanah
yang becek atau terendam,
atau yang senantiasa
ternaungi, alang-alang pun tak
mau tumbuh. Gulma ini dengan
segera menguasai lahan bekas
hutan yang rusak dan terbuka,
bekas ladang, sawah yang
mengering, tepi jalan dan lain-
lain. Di tempat-tempat
semacam itu alang-alang
dapat tumbuh dominan dan
menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu,
kebakaran vegetasi dapat
merangsang pertumbuhan
alang-alang. Pucuk-pucuk
ilalang yang tumbuh setelah
kebakaran disukai oleh hewan-
hewan pemakan rumput,
sehingga lahan-lahan bekas
terbakar semacam ini sering
digunakan sebagai tempat
untuk berburu.
Malai bunga yang serupa ekor
berbulu satin
Alang-alang menyebar alami
mulai dari India hingga ke Asia
timur, Asia Tenggara,
Mikronesia dan Australia. Kini
alang-alang juga ditemukan di
Asia utara, Eropa, Afrika,
Amerika dan di beberapa
kepulauan. Namun karena
sifatnya yang invasif tersebut,
di banyak tempat alang-alang
sering dianggap sebagai gulma
yang sangat merepotkan.
Jenis yang berkerabat
Marga Imperata memiliki
anggota sekitar 8 atau 9
spesies. Selain Imperata
cylindrica, beberapa jenis yang
lain misalnya:
Imperata brasiliensis -
Brazilian bladygrass,
Brazilian satintail
Imperata brevifolia -
California satintail
Imperata conferta -
plumegrass, kunay grass
Imperata contracta -
guayanilla. Kegunaan
Secara umum, alang-alang
digunakan untuk melindungi
lahan-lahan terbuka yang
mudah tererosi. Kecepatan
tumbuh, jalinan rimpang alang-
alang di bawah tanah, serta
tutupan daunnya yang rapat,
memberikan manfaat
perlindungan yang dibutuhkan
itu.
Di Bali dan Indonesia timur
umumnya, daun alang-alang
yang dikeringkan dan dikebat
dalam berkas-berkas
digunakan sebagai bahan atap
rumah dan bangunan lainnya.
Daun alang-alang juga kerap
digunakan sebagai mulsa
untuk melindungi tanah di
lahan pertanian. Serat halus
dari malai bunganya kadang-
kadang digunakan sebagai
pengganti kapuk, untuk
mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang
kerap digunakan sebagai
bahan obat tradisional, untuk
meluruhkan kencing
( diuretika), mengobati demam
dan lain-lain.
Sejumlah kultivarnya diseleksi
untuk dijadikan rumput hias di
taman-taman. Di antaranya
adalah kultivar ‘Red Baron’
yang berdaun merah.
Trivia
Salah satu cara untuk
membasmi alang-alang ialah
dengan menanami lahan
dengan jenis-jenis pohon yang
ulet, cepat tumbuh, dan
mempunyai tajuk yang relatif
rapat untuk membentuk
naungan yang cukup berat.
Salah satu yang
direkomendasikan adalah
gamal (Gliricidia spp.). Konon,
nama “gamal” memiliki
kepanjangan ganyang mati
alang-alang.
Rabu, 07 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mantap
BalasHapusbagi rekan-rekan pembaca terima kasih telah sudi membaca blog ini. semoga bermanfaat, dan mohon saran dan kritik bagi kemajuan penulis...trims
BalasHapus